Lingkungan
DKI dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Berkolaborasi Wujudkan Lingkungan Lebih Sehat dan Bersih
Pemprov DKI Jakarta dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara itu mengajak warga merawat lingkungan dengan eco enzyme.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGEREANG.COM, JAKARTA - Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Pemprov DKI Jakarta dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara itu mengajak warga merawat lingkungan dengan eco enzyme.
Tujuannya mewujudkan lingkungan lebih sehat dan bersih, serta lebih maju.
Keberadaan ruang terbuka publik dapat menjadi ruang gerak komunitas berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan solusi atas permasalahan kota.
Komunitas Eco Enzyme Nusantara memberikan sosialisasi, demonstrasi pembuatan eco enzyme, testimoni, percobaan dan pemberian sample eco enzyme secara gratis.
Selain itu, warga yang hadir juga bisa belajar di stan edukasi eco enzyme.
Baca juga: Program Sehati Kabupaten Tangerang Ciptakan Lingkungan Sekolah Asri, Aman dan Nyaman
Baca juga: Inspeksi Mendadak, Kader Jumantik Banyak Temui Jentik Nyamuk di Lingkungan Warga Pondok Cabe Ilir
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, sampah menjadi salah satu masalah di kota besar.
"Sebagai kota besar, Jakarta menghasilkan sampah rata-rata mencapai lebih dari 7.000 ton per hari," ucap Asep seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (24/1/2022).
Menurut Asep, kerjasama DKI dengan Komunitas Eco Enzyme Nusantara ini sejalan dengan program KSBB Persampahan.
Program itu sebagai gerakan bantu sesama mempertemukan kolaborator dengan masyarakat terkait kegiatan pengelolaan sampah untuk mewujudkan Jakarta bersih, sehat dan lestari.
Asep mengatakan, masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif memilah sampah dan mendapat manfaat baik secara ekonomi dan ekologis dari pengolahan sampah tersebut.
Program kolaborasi tersebut juga berjalan berdampingan dengan program lain yang diusung Pemprov DKI Jakarta, seperti pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA).
Baca juga: Wisata Edukasi, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Panen Kacang Panjang
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Tambah Lokasi Uji Emisi untuk Merespons Antusiasme Pemilik Kendaraan
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, hingga 9 November 2021, sebanyak 176 bantuan senilai Rp 2,02 miliar dari 15 kolaborator dengan dua kolaborator berkomitmen direalisasikan KSBB Persampahan.
Rinciannya, bantuan untuk bank sampah ada 72, bantuan RW mencapai 98, dua bantuan terkait maggot dan empat bantuan terkait pengelolaan limbah minyak jelantah.
"Terima kasih kepada warga DKI dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara yang peduli menjaga kebersihan lingkungan."
"Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa terus berjalan demi terciptanya Jakarta yang lebih bersih dan sehat," ujarnya.
Komunitas Eco Enzyme Nusantara dibentuk pada 2019 atas kesadaran dan kepedulian pegiat lingkungan hidup atas isu pemanasan global, kondisi pengelolaan sampah, dan polusi lingkungan.
Wakil Ketua Umum II Eco Enzyme Nusantara Paul L Iskandar menjelaskan bahwa komunitas ini memiliki semangat dalam penyelamatan bumi dari pemanasan global.
Kegiatan itu melalui pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme yang memberikan banyak manfaat.
Menurutnya, komunitas eco enzyme terus mengajak masyarakat untuk saling peduli dan berbagi terhadap lingkungan dan bumi.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Telah Terima Hasil Pemeriksaan Limbah Cair di Sungai Cisadane
Baca juga: Tangani Pengurangan dan Penanganan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Usung Dua Program Ini
Relawan dari berbagai kota lebih dari 20 provinsi, komunitas ini terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme.
"Kami mengajak warga DKI Jakarta untuk merawat lingkungan dengan eco enzyme sehingga dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Ibu Kota yang akhirnya dapat terwujud Jakarta yang lebih sehat dan bersih," ujarnya.
Dia menjelaskan, sampah menjadi persoalan bersama yang juga harus diselesaikan bersama oleh setiap individu dan dimulai dari rumah tangga sebagai salah satu penghasil sampah.
Menurutnya, setiap rumah tangga harus memulai memilah sampahnya yaitu organik dan anorganik.
Sampah anorganik untuk diolah lagi (recycle) sehingga menghasilkan nilai tambah. Sementara itu, sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku eco enzyme.
"Kami bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk secara rutin melakukan sosialisasi serta edukasi pembuatan serta pemanfaatan eco enzyme secara lebih luas, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas umum yang ada di wilayah DKI Jakarta."
"Eco Enzyme memiliki manfaat dan sebagai salah satu solusi pengolahan sampah organik yang mudah dan murah, sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat," ujarnya.
Acara Merawat Lingkungan dengan Eco Enzyme untuk Jakarta Lebih Sehat dan Bersih berlangsung di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/1/2022).