Minyak Goreng
Minyak Goreng Langka di Pasaran, Wagub Ariza: Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat Akan Selidiki
Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengayakan pihaknya bersinergi dengan pemerintah pusat mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Hertanto Soebijoto
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Terjadi kelangkaan minyak goreng di wilayah DKI Jakarta akhir-akhir ini.
Sejumlah warga menyebutkan, minimarket di Jakarta banyak yang tidak menyediakan stok minyak goreng satu harga, Rp 14.000 per liter.
Rak-rak di sejumlah minimarket hanya ada tempelan tulisan "Minyak Goreng Subsidi" berikut tulisan harga, tapi raknya kosong melompong.
Video: Pasar Murah Minyak Goreng di Kota Tangerang Diserbu Pembeli
Minyak goreng yang tersedia di rak-rak minimarket umumnya merek lain, yang harganya tidak disubsidi pemerintah.
Jadi, antusiasme masyarakat untuk memperoleh minyak goreng cukup tinggi, tetapi belum bisa diikuti dengan lancarnya distribusi dari produsen.
Hal tersebut dikarenakan, pasokan minyak goreng subsidi seharga Rp14.000 per liter di ritel modern semakin menipis bahkan dapat dikatakan langka.
Baca juga: Agen Minyak Goreng Curah di Pamulang Mengaku Stok Langka Sejak Pekan Lalu
Baca juga: Bantah ada Penimbun, Polri Duga Ibu-ibu jadi Penyebab Minyak Goreng Ludes di Pasaran
Wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan terkait kelangkaan minyak goreng di Ibu Kota sudah menjadi pembahasan baik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Minyak goreng langka di DKI sudah menjadi pembahasan kita di pemerintahan pusat, provinsi, sudah ada patokan harga," ucapnya, Senin (7/2/2022).
Dengan demikian, ia bersama pihaknya saat ini tengah menyelidiki soal kelangkaan minyak goreng itu.
Pria yang karib disapa Ariza ini juga mengatakan bahwa penyelidikan dilakukan guna mencegah terjadinya praktik kartel minyak goreng yang diduga menjadi penyebab kelangkaan.
Baca juga: Polisi: 1 Februari Semua Ritel Harus Terapkan Harga Minyak Goreng Satu Harga
"Sudah dilakukan pengecekan, pemeriksaan, apakah ada kartel, sesuai instruksi pemerintah pusat, kami tetap memastikan stok minyak goreng itu harus ada di Jakarta," jelasnya.
"Sekalipun jumlahnya terbatas, sudah kita atur harganya, pembeliannya, distribusi nya, jadi kami pastikan ada minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat," tambah Ariza.
Politisi partai Gerindra ini juga meminta agar masyarakat tidak menimbun, menumpuk, minyak goreng dan dapat membeli sesuai dengan kebutuhan.