Mahasiswa Bergerak
BEM SI Batal Demo di Depan Istana, Gedung DPR Jadi Sasaran Baru
BEM SI memutuskan memindahkan lokasi aksi dari depan Istana Negara ke depan gedung DPR RI. Aksi dilaksanakan Senin (11/4/2022) siang.
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Terbatas persiapan Pemilu pada Minggu (10/4/2022).
Dalam rapat tersebut Presiden menekankan jajarannya untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa Pemilu akan digelar sesuai jadwal yakni 2024.
"Karena kita jelas sepakat Pemilu akan dilaksanakan Februari 2024 dan Pilkada serentak di November 2024," katanya.
Baca juga: Bambang Soesatyo Borong 10 Taksi Terbang, Harga per Unitnya Rp 8 Miliar
Presiden tidak mau lagi ada spekulasi penundaan Pemilu, perpanjangan masa jabatan, atau tiga periode masa jabatan.
"Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi yang isunya beredar di masyarakat pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu, atau spekulasi perpanjangan jabatan Presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode," katanya.
Selain itu Presiden meminta agar tahapan Pemilu yang dimulai tahun Juni tahun ini juga dijelaskan kepada masyarakat.
Karena berdasarkan ketentuan UU, tahapan Pemilu dimulai 20 bulan sebelum pemungutan suara digelar.
Baca juga: Anggota DPR Diduga Nonton Video Porno di Tengah Rapat Membahas Vaksinasi Covid-19
"Dijelaskan sekalian tahapan Pemilu sudah dimulai di pertengahan Juni 2022," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin, mengalami kejadian di luar kendalinya. Ponsel dan akun Instagram Kaharuddin diretas.
Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal mengatakan ponsel milik Kaharuddin menyatakan bahwa ponsel Kaharuddin diretas.
"Memang benar, ponsel Kaharuddin selaku Koordinator Pusat BEM SI sampai detik ini pun masih diretas. Sudah tiga hari HP dia diretas, WhatsApp dan akun Instagramnya pun tadi malam sempat diretas juga," kata Luthfi dikutip dari video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: Dunia di Ambang Krisis Kelaparan Global, Kaum Ekonomi Lemah Bakal Lebih Menderita
Selama dalam kekuasaan peretas, akun WhatsApp dan Instagram Kaharuddin digunakan untuk mengunggah informasi palsu atau hoaks.
Luthfi menegaskan bahwa postingan di Instagram Kaharuddin adalah informasi hoaks. "Ada postingan yang tidak baik di akun Instagramnya dan itu adalah hoaks," katanya.
Menurut Lutfhi, pihaknya masih mencari cara untuk memulihkan ponsel dan akun media sosial Kaharuddin yang diretas. "Sampai detik ini kita masih mencari cara untuk mengembalikan itu semua," imbuh Luthfi.