Sah Xi Jinping Jadi Presiden China 3 Periode, Begini Isi Sumpah Jabatannya

Tiga periode Xi Jinping menjadi sejarah baru bagi China karena tidak ada presiden yang mampu menduduki masa jabatan Xi Jinping.

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Tiga periode Xi Jinping menjadi sejarah baru bagi China karena tidak ada presiden yang mampu menduduki masa jabatan Xi Jinping. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Xi Jinping kembali menjadi Presiden China untuk tiga periode.

Ia kembali menjadi Presiden China setelah parlemen China memilih untuk menduduki kursi kepresidenan.

Tiga periode Xi Jinping menjadi sejarah baru bagi China karena tidak ada presiden yang mampu menduduki masa jabatan Xi Jinping.

Baca juga: Rp 37 Miliar Uang Rafael Alun Trisambodo yang Tersimpan di Safe Deposit Box Diblokir

Dalam pemilihan tersebut, tidak ada kandidat lain selain Xi Jinping untuk menjabat Presiden China.

Dikutip dari CNA, Xi Jinping juga menerima suara bulat untuk masa jabatan ketiga sebagai ketua Komisi Militer Pusat negara itu.

Setelah terpilih kembali, Xi mengangkat tangan kanannya dan meletakkan tangan kirinya di atas salinan kulit merah konstitusi China.

"Saya bersumpah akan setia pada konstitusi Republik Rakyat Tiongkok, menjunjung tinggi wibawa konstitusi, menjalankan kewajiban undang-undang, setia kepada ibu pertiwi, setia kepada rakyat," kata Xi Jinping.

Dalam sumpahnya, dia bersumpah untuk "membangun negara sosialis modern yang makmur, kuat, demokratis, beradab, harmonis, dan hebat".

Panggung telah ditetapkan untuk menjalankan lima tahun baru Xi setelah perubahan konstitusi pada tahun 2018 yang menghapus batas masa jabatan.

Pemungutan suara hari ini sebagian besar bersifat seremonial, karena Xi telah mengunci masa jabatan ketiga yang bersejarah sebagai kepala Partai Komunis China pada kongres partai besar Oktober.

Lalu, menyegel posisinya sebagai penguasa paling kuat di China sejak Mao Zedong.

Dikutip dari SCMP, menurut analis, ini akan menjadi periode kritis bagi Xi.

Dan China karena dia perlu mengembalikan negara itu ke jalur pertumbuhan ekonomi untuk meyakinkan dunia bahwa model tata kelola dan pembangunan China yang unik berhasil.

Selain itu, kata analis, Xi juga harus meyakinkan bahwa warisan politiknya yang ambisius dapat dijangkau di tengah persaingan yang semakin intensif dengan Amerika Serikat, potensi konflik atas Taiwan.

Selanjutnya, kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari populasi China yang menua dengan cepat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved