Sah Xi Jinping Jadi Presiden China 3 Periode, Begini Isi Sumpah Jabatannya

Tiga periode Xi Jinping menjadi sejarah baru bagi China karena tidak ada presiden yang mampu menduduki masa jabatan Xi Jinping.

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Tiga periode Xi Jinping menjadi sejarah baru bagi China karena tidak ada presiden yang mampu menduduki masa jabatan Xi Jinping. 

Sekutu tepercaya Xi akan ditunjuk untuk peran kunci pemerintah dalam dua hari sisa sesi parlemen tahunan.

Zhao Leji terpilih sebagai ketua parlemen yang baru dan Han Zheng sebagai wakil presiden yang baru.

Keduanya berasal dari tim pemimpin partai Xi sebelumnya di Komite Tetap Politbiro.

Proses pemilihan hampir seluruhnya dirahasiakan, terlepas dari proses di mana delegasi kongres menempatkan empat surat suara ke dalam kotak merah terang yang ditempatkan di sekitar auditorium besar Balai Besar Rakyat di Beijing tempat mereka bertemu.

"Politik Tiongkok telah meluas ke era pemenang mengambil segalanya," kata Wen-Ti Sung, pakar politik Tiongkok di Universitas Nasional Australia, kepada Al Jazeera.

"Xi Jinping adalah pemenang terbesar," lanjutnya.

Baca juga: LPSK Cabut Perlindungan Fisik Bharada E, Berikut Penjelasan Hak Justice Collaborator

Tantangan Xi Jinping ke Depan

Sementara Xi telah mengamankan cengkeraman kuat pada kekuasaan, dia menghadapi segudang tantangan baik di dalam maupun luar negeri.

Perekonomian China sedang berjuang untuk pulih dari tiga tahun pembatasan ketat nol-Covid, kepercayaan investor memudar.

Krisis demografi menjulang saat negara itu mencatat penurunan populasi pertamanya dalam enam dekade.

China juga menghadapi serangkaian hambatan diplomatik dari Washington dan ibu kota Barat lainnya, karena hubungan anjlok dalam beberapa tahun terakhir karena catatan hak asasi manusia Beijing, peningkatan militer, penanganan Covid, dan kemitraan yang berkembang dengan Rusia.

Dalam sambutan langsung yang tidak biasa pada hari Senin, Xi menuduh AS memimpin kampanye untuk menekan China dan menyebabkan kesengsaraan domestik yang serius.

Dalam sambutan langsung yang tidak biasa pada hari Senin, Xi menuduh AS memimpin kampanye untuk menekan China dan menyebabkan kesengsaraan domestik yang serius.

"Negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah menahan dan menindas kami dengan segala cara, yang telah membawa tantangan berat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perkembangan kami," kata Xi, dikutip dari CNN.

Xi Kini Telah Memasuki Wilayah Sejarah Baru.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved