Kualitas Udara
Waspada! Kasus ISPA dan Pneumonia di Jabodetabek Meningkat Akibat Memburuknya Kualitas Udara
Memburuknya kualitas udara akhir-akhir ini membuat kasus kasus infeksi saluran napas atas (ISPA) dan Pneumonia meningkat.
TRIBUNTANGERANG.COM - Memburuknya kualitas udara akhir-akhir ini membuat kasus kasus infeksi saluran napas atas (ISPA) dan Pneumonia meningkat.
Peningkatan kasus tidak hanya terjadi di Jakarta saja, melainkan juga di wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, jika peningkatan kasus terjadi lebih dari 100 kasus dalam satu bulan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.
"Data survelens kami, ada peningkatan kasus ISPA di puskesmas dan rumah sakit di Jabodetabek. Perbulannya rata-rata di atas 200 ribu kasus," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/8/2023).
Baca juga: Dinkes Kota Cilegon Ungkap Ada 10.146 Kasus ISPA pada Balita Sepanjang Januari-Juni 2023
Tekait jumlah kasus ISPA dan Pneumonia yang sedang meningkat, ada beberapa langkah yang akan diambil oleh Kementerian Kesehatan.
Pertama, yaitu melakukan edukasi ke masyarakat, sebab ini menjadi poin penting agar masyarakat lebih waspada akan kondisi yang terjadi.
Kedua, upaya pencegahan seperti apa dan ketiga adalah melakukan survelens.
"Kita melakukan deteksi pengukurannya. Tentu tidak hanya kemenkes, bekerja dengan kementerian lainnya," tutur Maxi.
Maxi pun menambahkan, dalam merespon polusi ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi telah Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara.
Baca juga: WASPADA Dinkes Catat Ada Ribuan Kasus ISPA Sejak Januari 2023 di Tangerang Selatan
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin juga mengungkap jika angka penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang melanda masyarakat Indonesia meroket pesat.
Melonjaknya kasus penyakit yang menyerang pernafasan itu disebabkan oleh buruknya kualitas udara yang tengah melanda wilayah Jabodetabek beberapa pekan terakhir.
"Memang peningkatan kasus penyakit ISPA sedang tinggi terjadi saat ini, karena memang polusi udara yang sedang buruk, khususnya di Jabodetabek," ujar Budi kepada awak media, Jumat (25/8/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan, diperlukan pemantauan secara berkala kepada masyarakat yang terserang penyakit ISPA saat ini.
Pasalnya, penyakit ISIPA dapat menyebabkan penderita mengalami TBC (tuberkulosis), pneumonia, infeksi paru klinis, hingga kanker paru-paru.
Baca juga: Waspada Ini Catatan Kasus ISPA di Jakarta dan Tangerang, Polusi Udara?
Oleh karena itu, masyarakat yang mengalami gejala penyakit ISPA harus mendapat penanganan secara medis dengan cepat.
"Sekarang ini, kami (Kementerian Kesehatan RI) sudah menyiapkan rumah sakit, dokternya, serta obat obatan bagi masyarakat yang terjangkit ISPA," kata dia.
Dengan demikian Menkes mengharapkan, pemerintah dapat melaksanakan berbagai kebijakan ataupun program untuk menekan buruknya kualitas udara yang saat ini tengah terjadi.
"Saya berharap isisi hulu penanganan untuk mengurangi polusi udara dapat dilakukan, seperti dari sektor lingkungan hidup, energi ataupun transportasi dapat saling bersinergi," kata Menkes RI Budi Gunadi Sadikin.
"Supaya permasalahan buruknya kualitas udara yang sedang terjadi sekarang ini bisa benar-benar ditekan," terang Budi Gunadi Sadikin.
(Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi/TribunTangerang.com)
Ratusan Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi yang Digelar Pemerintah Kota Tangerang |
![]() |
---|
Pemkab Tangerang Minta Para Camat Tegas Awasi Aktivitas Pembakaran Sampah Ilegal |
![]() |
---|
15 Kendaraan Dinas Polres Metro Tangerang Kota Tak Lolos Uji Emisi |
![]() |
---|
Gencar Uji Emisi dan WFH Tapi Kualitas Udara di Tangsel Masih Buruk, Ini Kata Benyamin Davnie |
![]() |
---|
Proyek Jalur Sepeda Gagal Hingga Kualitas Udara Memburuk, Pemprov DKI Kini Ajak Warga Jalan Kaki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.