Pilpres 2024

Sikap Partai Gerindra Setelah PKB Berkoalisi Dengan Partai Nasdem di Pilpres 2024

artai Gerindra menghormati keputusan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang pada akhirnya merapat ke Partai Nasdem berpasangan dengan Anies Baswedan.

Editor: Joko Supriyanto
(KOMPAS.com/Devina Halim)
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade 

Kemudian, hanya dalam waktu tiga hari setelah pertemuan dengan Surya Paloh, Cak Imin mengatakan para kyai, ulama, dan kader menyetujui dirinya menjadi cawapres Anies.

"Alhamdulillah akhirnya tekad bulat tiga kali rapat pleno, di Jakarta dua kali, di Surabaya lengkap dengan stakeholder, pleno gabungan bulat tekad untuk memerintahkan saya menerima dengan sahabat lama saya, Mas Anies Baswedan," katanya.

Alasan Cak Imin Terima Pinangan NasDem Jadi Cawapres Anies: Teruskan Perjuangan NU
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, membeberkan alasan menerima pinangan Partai NasDem untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.

Hal ini disampaikannya setelah meminta doa restu dari ibunya, Muhassonah Hasbullah, dan berziarah di makam keluarga di Masjid Jami Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ma'arif pada Sabtu (2/9/2023) pagi tadi.

Awalnya, Cak Imin enggan untuk menjawab pertanyaan wartawan terkait alasan menerima untuk menjadi cawapres Anies.

Baca juga: Demokrat Bongkar Sifat Asli Anies, Minta AHY Jadi Cawapres Tapi Malah Pilih Cak Imin

Ia hanya mengatakan meminta doa restu untuk deklarasi yang akan digelar Sabtu siang ini di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

"Ya mohon doa restunya, hari ini kita mau ke Surabaya untuk bertemu teman-teman, bismillah," tutur Cak Imin, dikutip dari Tribun Jatim.

"Nanti ya, bismillah. Niat ingsun mengabdi untuk bangsa dan negara," sambungnya.

Namun, akhirnya, Cak Imin pun mengungkapkan alasannya untuk mengiyakan menjadi cawapres Anies.

Dirinya beralasan untuk meneruskan perjuangan Nahdlatul Ulama (NU).

"Tidak ada niat lain, selain memperbaiki, menyempurnakan untuk meneruskan Mbah Bisri dan meneruskan perjuangan pendiri NU," katanya.

Ibarat Botol dan Tutupnya

Pada kesempatan yang sama, Surya Paloh, mengibaratkan duet capres-cawapres yaitu Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin layaknya botol dan tutup botol.

Awalnya, Surya Paloh mengatakan bahwa berdasarkan perintah kontistusi, seorang capres harus didampingi oleh cawapres.

Kemudian, dirinya menganggap Cak Imin adalah sosok yang cocok untuk mendampingi Anies.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved