Cegah Masuknya Virus Nipah ke Indonesia KKP Kelas I Soekarno-Hatta Perketat Prokes Penumpang Pesawat

Dalam rangka upaya mengantisipasi masuknya virus Nipah ke Indonesia, Kementerian Kesehatan memperketat protokol kesehatan penumpang pesawat.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Avent
Dalam rangka upaya mengantisipasi masuknya virus Nipah ke Indonesia, Kementerian Kesehatan memperketat protokol kesehatan penumpang pesawat. ILUSTRASI - Virus Nipah 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Dalam rangka upaya mengantisipasi masuknya virus Nipah ke Indonesia, Kementerian Kesehatan memperketat protokol kesehatan pergerakan penumpang melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan No. HK.02.02/C/4022/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah kepada Pemerintah Daerah, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Para Pemangku Kepentingan terkait.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini.

"Dalam rangka upaya mengantisipasi masuknya virus Nipah ke Indonesia, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta memperketat protokol kesehatan pergerakan penumpang pesawat," ujar Naning, Senin (2/10/2023).

"Seperti melakukan pengamatan tanda dan gejala lebih spesifik pada penumpang pesawat yang berasal dari negara terjangkit India, baik direct flight maupun yang transit," imbuhnya.

Baca juga: Tidak hanya di Film, Virus Zombi ada di Kutub Utara, Potensi Menyebar Saat Pemanasan Global

Lebih lanjut Naning menjelaskan, pengawasan itu dilakukan dengan membuat surat ke maskapai yang berasal dari negara terjangkit dan otoritas bandara tentang pengetatan protokol kesehatan.

Pengamatan secara fisik tersebut dilakukan terhadap penumpang yang melakukan perjalan luar negeri, khususnya dari India.

"Kami berkoordinasi dan menyampaikan ke maskapai yang dari asal negara terjangkit, agar menyampaikan edukasi, kewaspadaan dan pengamatan tanda dan gejala (demam akut), batuk, pilek, sakit kepala, kejang, untuk segera diinformasikan pada kami," kata dia.

Naning menjelaskan, kasus paparan virus Nipah belum ditemukan pada penumpang pesawat di area Bandara Soekarno-Hatta

Menurutnya, pihaknya sangat ketat terhadap penumpang datang dari negara terjangkit di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan scanning untuk deteksi adanya virus. 

"Nanti akan ada petugas dan dokter melakukan pengecekan dari secara fisik untuk melihat tanda tanda-adanya gejala," tuturnya.

"Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat di pesawat, termasuk protokol kesehatan," terang Naning Nugrahini.

Baca juga: Kasus Virus LSD di Kabupaten Tangerang Bertambah dan Wilayah Paparan Semakin Meluas

Diketahui, Virus Nipah merupakan jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Selain dapat ditularkan dari hewan ke manusia, virus ini juga menular antar-manusia.

Penularan virus Nipah dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine. 

Selain itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa seseorang bisa mengalami gejala infeksi virus ini ketika ia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi virus Nipah, khususnya yang dimasak kurang matang.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved