Berita Daerah

Kronologi Meninggalnya Abdul Karim Putra Wibowo, Santri Ponpes Tahfidz Az-Zayadiyy Dianiaya Senior

Berikut kronologi meninggalnya Abdul Karim Putra Wibowo (13), salah satu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Az-Zayadiyy di Sanggrahan, Sukoharjo

Editor: Joko Supriyanto
Shutterstock
Ilustrasi garis polisi. 

"Bukan saya dendam bukan saya ingin memusuhi. Saya ingin anak saya yang terakhir. Jangan ada lagi," ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Pucang Sawit RT 1/14, Jebres, Senin (16/9/2024).

Kepada TribunSolo.com, Tri Wibowo tak ingin ada cap negatif terhadap pondok pesantren.

Ia hanya menginginkan kejadian serupa tak terulang.

"Pondok pesantren tetap pilihan terbaik buat anak. Tapi tolong jangan ada korban lagi kasihan,"

"Mereka udah jauh dari orang tua mau belajar kasihan. Mudah-mudahan anak saya yang terakhir," jelasnya.

Ia juga menyesalkan hal ini bisa menimpa anaknya yang masih berusia belasan tahun.

"Saya mohon doanya. Anak saya masih muda, masih kecil. 13 tahun. Pacaran aja belum. Sudah meninggal. Semoga Allah SWT menepati janjinya," tuturnya.

Tri Wibowo juga menambahkan bahwa anaknya dipukul hanya gara-gara masalah sepele.

"Sebab dan musababnya remeh, minta rokok. Dengan senioritasnya berbuat kekerasan ke anak saya. Sampai mengakibatkan anak saya meninggal. Ada pemukulan," ucapnya. 

(Tribunnews.com/Muhammad Renald Shiftanto)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved