SPMB 2025

5 Peristiwa yang Mewarnai Hari Pertama Sekolah 2025, Sekolah Digembok hingga Duduk di Lantai

Momen istimewa yang  terjadi setahun sekali ini biasanya menjadi momen yang dinantikan oleh murida dan orang tua siswa

Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
AKSES MASUK DIBLOKIR- Gerbang SMAN 6 Kota Tangerang Selatan dibuka sedikit oleh warga untu akses masuk pelajar, Senin 914/7/2025). Pagar sempat ditutup oleh warga yang kecewa karena anaknya tidak diterima melalui jalur SPMB akhirnya dibuka. (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico) 

Spanduk-spanduk protes dipasang, menyuarakan rasa kecewa dan permintaan keadilan atas hak pendidikan anak-anak di lingkungan tersebut.

Kepala SMAN 6 Tangsel, Yanto, mengatakan pihaknya memahami tuntutan warga dan akan menyampaikan keluhan itu kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Ia menegaskan, pihak sekolah hanya menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.

2. Kekurangan Kursi dan Meja, Siswa SDN Kayuringin 16 Bekasi Duduk Lesehan

Kisah memilukan juga datang dari SDN Kayuringin 16 Kota Bekasi, Jawa Barat.

Hari pertama sekolah yang seharusnya menjadi pengalaman menyenangkan bagi murid justru diwarnai pemandangan anak-anak yang belajar sambil duduk di lantai, tanpa meja dan kursi yang layak.

“Kebetulan kemarin pasca banjir, beberapa ruang kelas dan kursi-meja rusak. Sekarang kami kekurangan sekitar 240 set,” ungkap Jumiyati, Kepala Sekolah SDN Kayuringin 16, Senin (14/7/2025).

HARI PERTAMA SEKOLAH - Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025 - 2026 di SDN Kayuringin 16 Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, sejumlah siswa terpaksa harus duduk di lantai kelas karena kurangnya fasilitas kursi dan meja, Senin (14/7/2025). (TribunBekasi/RendyRutamaPutra).
HARI PERTAMA SEKOLAH - Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025 - 2026 di SDN Kayuringin 16 Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, sejumlah siswa terpaksa harus duduk di lantai kelas karena kurangnya fasilitas kursi dan meja, Senin (14/7/2025). (TribunBekasi/RendyRutamaPutra). ((TribunBekasi/RendyRutamaPutra).)

Kondisi ini sudah berlangsung selama lebih dari tiga bulan.

Para murid terpaksa berebut kursi, sebagian lainnya membawa meja sendiri dari rumah, dan sisanya belajar dengan posisi lesehan.

Bahkan ada murid yang duduk menggunakan kursi guru karena tak ada pilihan lain.

“Kami sudah mengajukan bantuan ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi dan katanya akan dikirim bulan Agustus. Mudah-mudahan segera terealisasi,” lanjut Jumiyati.

Orangtua murid pun mengeluhkan kondisi ini, namun tetap memberikan pengertian terhadap sekolah.

Yang mereka harapkan saat ini hanyalah perhatian cepat dari pemerintah kota agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman.

3. Sepatu Jebol Tak Halangi Juan Ikut Upacara, Dapat Rezeki Tak Terduga dari Menteri

Di SMAN 9 Jakarta Timur, kisah menyentuh datang dari seorang siswa bernama Juan, siswa kelas XII.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved