SPMB 2025
5 Peristiwa yang Mewarnai Hari Pertama Sekolah 2025, Sekolah Digembok hingga Duduk di Lantai
Momen istimewa yang terjadi setahun sekali ini biasanya menjadi momen yang dinantikan oleh murida dan orang tua siswa
Ia datang ke sekolah dengan sepatu rusak yang telah digunakan selama empat tahun.
Bagian kanvasnya sobek, solnya mulai mengelupas, dan warnanya telah pudar dari hitam menjadi cokelat kusam.
Saat upacara berlangsung, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, hadir memberikan pengarahan. Ketika bertanya siapa yang sepatunya rusak, Juan dengan berani mengangkat tangan, meski awalnya ragu.
“Apa pekerjaan orangtua kamu?” tanya Menteri Wihaji.
“Ayah driver ojek online, ibu jualan nasi goreng,” jawab Juan jujur.
Sang Menteri lalu memberikan uang tunai Rp 1 juta kepada Juan agar bisa membeli sepatu dan tas baru.
“Senang banget. Bisa beli sepatu baru dan mungkin tas juga, karena tas saya juga sudah putus,” ungkap Juan, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
Kisah Juan menjadi pengingat bahwa masih banyak siswa yang harus berjuang keras di tengah keterbatasan ekonomi, namun tetap gigih dan tak menyerah untuk bersekolah.
4. Siswa Terlambat karena Aturan Baru Jam Masuk Pukul 06.30 WIB di Indramayu
Di SMPN 1 Sindang, Indramayu, puluhan siswa terlihat berlarian menuju gerbang sekolah karena nyaris terlambat. Hal ini terjadi akibat kebijakan baru dari Bupati Indramayu yang menetapkan jam masuk sekolah mulai pukul 06.30 WIB.
“Ini masih masa penyesuaian. Banyak yang belum terbiasa bangun pagi,” jelas Mutiah, Kepala SMPN 1 Sindang.
Kebijakan ini berdasarkan Surat Edaran Nomor 400.3/1989-Disdikbud, dan berlaku untuk semua jenjang SMP di Kabupaten Indramayu mulai 14 Juli 2025.
Pihak sekolah berusaha memberikan kelonggaran selama pekan pertama.
Meskipun ada kendala, beberapa siswa justru datang sejak pukul 06.00 WIB.
Mutiah berharap aturan ini bisa menumbuhkan kedisiplinan dan membiasakan siswa bangun pagi serta melaksanakan sholat subuh.
| Kepala SD Negeri Ciledug Barat Terancam Dicopot bila Terbukti Jual Paksa Seragam Sekolah |
|
|---|
| Kepala SDN Ciledug Barat Diduga Lakukan Pungli, Dindikbud Tangsel Ambil Tindakan Tegas |
|
|---|
| Kepsek SDN Ciledug Barat Disebut Suruh Siswa Pindah Sekolah bila Tak Bisa Beli Seragam Rp 1,1 Juta |
|
|---|
| Penjual Pempek di Tangsel Tak Sanggup Bayar Seragam Rp 1,1 Juta, 2 Anak Terancam Tak Sekolah |
|
|---|
| Andra Soni Buka Suara soal Kisruh SPMB di Tangerang, Dorong Sekolah Swasta Gratis sebagai Solusi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/SMAN6-Tangsel4.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.