Sosok Emmanuel Alvino Pemilik Porsche 718 Cayman yang Maafkan Sopir Truk yang Menabrak Mobilnya

Avino mengaku terenyuh karena sang sopir baru saja bekerja setelah menganggur selama enam bulan

Editor: Joseph Wesly
(Kompas)
MAAFKAN SOPIR PENABRAK - Sosok mmanuel Alvino mendadak ramai menjadi perbincangan setelah memaafkan sopir truk yang menyerempet mobil sport mewah Porsche 718 Cayman miliknya. Akibat kerusakan yang ditimbulkan, Alvino harus merogoh kocek Rp 120 juta. (Kompas) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Sosok Emmanuel Alvino kini tengah ramai diperbincangkan.

Pria yang akrab disapa Alvino itu jadi buah bibir karena tindakan belas kasih yang dilakukannya.

Alvino memaafkan sopir truk yang menabrak mobil mewahnya, Porsche 718 Cayman.

Meski harus merogoh kocek Rp 120 juta untuk memperbaiki jet darat tersebut, Alvino tidak meminta ganti rugi kepada sang sopir.

Avino mengaku terenyuh karena sang sopir baru saja bekerja setelah menganggur selama enam bulan.

Selama menganggur keluar sang sopir disebut makan dengan lauk garam.

Merasa sedih mendengar kisah sang sopir, Alvio akhirnya memutuskan memaafkan sang sopir dan memintanya lebih berhati-hati saat berkendara.

Alvino juga meminta kepada sopir truk untuk pulang dan jangan mengemudi bila sedang mengantuk.

Mendapat perlakuan khusus tersebut sang sopir truk merasa lega dan menangis mengingat kebaikan Alvino.

Kronologi Peristiwa

Alvino mengatakan, kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Cilandak, daerah TB Simatupang, Selasa (29/7/2025).

Ia menceritakan kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 22.00 WIB.

Mulanya, ada perbaikan jalan tol di sisi kanan yang memicu kemacetan.

Saat itu, 3 ruas jalan dan 1 bahu jalan mengerucut dua ruas jalan saja.

"Akhirnya karena (jalan) mengecil jadi dua ruas, otomatis  bahu jalan terpakai karena arus kendaraan yang sangat padat," ujar Alvino saat dihubungi, Selasa (5/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ia menyebut mobilnya masuk dari sisi kiri jalan, sedangkan di sebelah kanan terdapat truk besar yang awalnya berada di belakang mobil.

Menurutnya, posisi sopir truk yang berada di kemudi membuatnya tidak bisa melihat mobil mewah tersebut.

"Mungkin karena mobil ini kecil, ceper, dan truknya besar sekali, abang itu juga enggak ngelihat ya spionnya kalau di sebelah kiri dia ada mobil," papar Alvino.

Ia pun merasa bahwa truk semakin mendekat sehingga memutuskan untuk mengklakson truk.

Akan tetapi, truk tersebut tetap melaju, karena kemungkinan Porsche berada dalam posisi blindspot.

Saat itu, Alvino mengaku bisa melihat ban truk yang lebih tinggi dari mobilnya menempel dan berputar menggilasnya hingga mobilnya agak terangkat.

Ia pun kembali mengklakson dengan marah-marah, tetapi truk nampak ingin kabur.

"Saya bisa melihat dia mau jalan pelan terus cepat lagi, seperti gaya-gaya takut, mau kabur, tapi dia tahu kalau dikejar mobil itu pasti kekejar," tutur dia. 

Akhirnya, truk tersebut memutuskan berhenti di sisi kiri dan kedua pihak melakukan perdebatan selama satu jam.

Maafkan sopir truk

Perdebatan disebabkan karena Alvino meminta nomor atasan sopir truk, tapi mereka menolaknya.

Saat itu, ada sebuah truk rekan penabrak yang turut berhenti dan bergabung bersama mereka.

"Saya bilang, 'truk ini adalah truk corporate, kamu bekerja di bawah perusahaan , apabila terjadi apapun dengan truk ini, yang harus berurusan adalah perusahaan kamu,'" terang Alvino.

Kedua sopir truk itu menolak dan menawarkan untuk menghubungi supervisor saja.

Akan tetapi, karena terus merasa ditekan, akhirnya penabrak pun menyerahkan SIM dan STNK dia sebagai jaminan.

Saat itu, Alvino mengatakan, teman penabrak berpesan kepadanya.

"Pak tapi ingat ya pak, kalau misal seandainya mobil bapak diganti oleh bos saya, saya kan mengenal sekali karakter bos. Tolong ya pak saya titip teman saya untuk dicarikan pekerjaan," ujar dia menirukan kalimat teman si penabrak. 

"Karena teman saya ini sudah tidak bekerja selama 6 bulan. Saya jadi saksi kalau anak istrinya cuma makan nasi pakai garam," sambung dia. 

Saat itu juga Vino mengaku langsung merasa iba dan menggunakan istilah "mundur teratur" dari perkara tersebut.

Ia pun meminta stafnya untuk mengembalikan STNK dan SIM sopir truk.

"Saya berpesan jangan mengantuk. Langsung saya dipeluk sama dua sopir itu, nangis sambil mengucap makasih pak," tutur dia. 

"Kita (memafkan) lebih karena driver-nya berani jujur berani dan pasrah, kan itu yang kita inginkan," lanjutnya.

Rugi 120 Juta

Terkait rekaman yang beredar di media sosial, Alvino menyebut anaknya secara otomatis merekam proses perdamaian untuk jaga-jaga siapa tahu diperlukan.

Karena saat perdebatan itu banyak masyarakat yang merekam momen damai itu untuk mencegah penggiringan opini.

"Jadi ending-nya saya rekam karena saya kan orang legal, otomatis udah jadi habit ya proses perdamaian harus direkam," ungkap dia.

Ia mengaku bahwa dirinya dan istrinya mengunggah video itu di media sosial sebagai kenang-kenangan.

Sebab, mereka memperbaiki mobil yang tidak diasuransikan tersebut secara bertahap lantaran sedang berhemat. 

"Kita upload bukan untuk cari simpati, tapi saat itu isrtri saya nangis karena lagi hemat dan mobil tidak diasuransi. Ini kita benerin bertahap," terang dia.

Estimasi total kerugian yang dialami oleh Alvino sebanyak Rp 120 juta.

"Itu ada 3 panel. Ban belakang itu bisa hampir 100 juta  per satunya, lalu panel di atas ban cukup dicat aja Rp 5 juta, dan panel yang patah sekitar Rp 15 juta, plus biaya cat. Pesannya dari Jerman (menunggu) 5 minggu," papar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved