"(Sampai akhirnya) dijemput lah sama menantunya pas sampai di rumah langsung pingsan dia sudah bawa tabung gas dapet," kata Rohaya.
Baca juga: Diduga Meninggal karena Kelelahan Antre Elpiji 3 Kilo, Yonih Sempat Ucap Takbir Sebelum Berpulang
Setibanya di rumah, Rohaya mengatakan. Yonih pingsan usai berhasil mendapatkan gas berwarna hijau itu.
Yonih langsung dilarikan ke Rumah Sakit Permata, namun sayangnya, setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
"Dia ngomong Allahuakbar, Allahuakbar, terus saya ajak ngomong udah enggak nyaut (menjawab). Saya minumin aja sudah tidak mau. Langsung dibawa ke rumah sakit Permata, sampai disana sudah tidak ada, sudah meninggal dunia," pungkasnya.
Sebagai informasi, bagi masyarakat Tangerang Selatan, saat ini pembelian gas bersubsidi hanya dapat dilakukan di pangkalan gas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kebijakan ini diberlakukan untuk mengontrol distribusi gas subsidi agar tepat sasaran dan mengurangi potensi penyalahgunaan yang bisa merugikan warga yang berhak.
Pengin Berangkat Umrah
Ada satu impian Yonih (62) yang belum terwujudkan selama dirinya hidup yaitu berangkat umrah.
Rohaya menceritakan bahwa sang kakak dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Bahkan dia diketahui tengah menabung untuk berangkat umrah.
"Orangnya rajin banget terus dia kan bilang ingin pergi umroh dan lagi ngumpulin uang untuk berangkat umroh," ujar Rohaya saat ditemui di rumah duka, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).
Karena peduli dengan keadaan sang kakak, Yonih digunakan untuk fokus berjualan sembako supaya tidak terlalu capek.
"Saya sudah bilang enggak usah capek-capek, jualan sembako saja cukup, tapi dia tetap mau kerja keras karena katanya lagi kumpulin uang buat umroh," kata dia.
Sempat Ucap Takbir Sebelum Hembuskan Napas Terakhir
Sebelum meninggal Yonih (62) usai diduga kelelahan mengantre gas elpiji 3 kilogram, pada Senin (3/2/2025) Yonih sempat terlihat kelelahan.
Baca juga: Meninggal Dunia usai Mengantre Elpiji 3 Kilo, Yonih Warga Pamulang Sempat Dibawa ke RS Permata
Sambil menangis tersedu, Rohaya menceritakan detik-detik Yonih meregang nyawa, usai diduga kelelahan mengantre untuk membeli tabung gas elpiji.