Virus Corona
Gubernur Banten Wahidin Halim: 1 September 2021 Sekolah akan Dibuka, Guru Sudah Divaksin Semua
Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan, pembelajaran tatap muka akan kembali dibuka pada awal September 2021.
Penulis: AndikaPanduwinata | Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNTANGERANG, CILEGON - Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan, pembelajaran tatap muka akan kembali dibuka pada awal September 2021.
Namun demikian, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk rasa aman para siswa dan tenaga kependidikan.
Hal itu diungkap Gubernur saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal bagi 1.000 pelajar SMA dan SMK di BCS Logistics Center Jalan Raya Merak KM. 115, Rawa Arum, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Yahya Waloni Membaik, Bakal Segera Ditahan Jika Kondisi Kesehatannya Terus Stabil
“Tanggal 1 September 2021 sekolah akan dibuka."
"Para guru sudah divaksinasi semua,” ungkap pria yang akrab disapa WH ini.
Untuk pembelajaran tatap muka, salah satu persyaratannya harus sudah divaksinasi.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Afsel, Dikhawatirkan Lebih Menular dan Resisten Terhadap Vaksin
Saat ini cakupan vaksinasi untuk para pelajar sudah lebih dari 50 persen.
Persyaratan lainnya adalah kapasitas maksimal 50 persen, serta melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.
“Bulan September kita harapkan para siswa sudah divaksinasi Covid-19 semua,” ucapnya.
Baca juga: Langgar Etik, Gaji Pokok Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar Dipotong 40 Persen Selama Setahun
Gubernur WH juga berterima kasih kepada para peserta yang datang untuk mengikuti vaksinasi.
Menurutnya masih ada informasi yang menyesatkan tentang vaksinasi Covid-19.
Katanya, vaksinasi Covid-19 juga menjadi salah satu syarat untuk industri atau pabrik agar bisa berjalan dan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca juga: Bupati Probolinggo dan Suaminya yang Juga Anggota DPR Diciduk KPK, Nasdem Prihatin
“Kita semua (Gubernur WH dan para Kepala OPD) sudah divaksinasi."
"Sekarang yang sudah vaksinasi boleh bekerja.”
“Vaksinasi mengurangi gejala dan risiko kematian akibat Covid-19."
Baca juga: Langgar Kode Etik KPK, Lili Pintauli Siregar Tak Protes Gaji Pokoknya Dipangkas 40 Persen
"Berkat kesadaran kita terhadap protokol kesehatan, vaksinasi, dan pola hidup sehat, rumah sakit kita sekarang sudah normal,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur WH juga mengucapkan terima kasih kepada anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) HM Mardiono, yang memfasilitasi warga Banten.
Dalam kesempatan itu, HM Mardiono mengapresiasi Pemprov Banten yang berhasil menurunkan level penularan Covid-19.
Baca juga: MUI Tetapkan Vaksin AstraZeneca, Sinopharm, dan Pfizer Haram, Cuma Sinovac yang Halal
“Upaya yang perlu kita apresiasi untuk selanjutnya menuju recovery ekonomi.”
“Penanganan Covid-19 turun signifikan untuk memotivasi Bapak dan Ibu agar tidak selalu dalam kondisi ketakutan."
"Sebagai makhluk sosial tidak mungkin semua aktivitas dihentikan, yang penting mematuhi protokol kesehatan,” tutur Mardiono.
Baca juga: Agung Mozin Hengkang, Partai Ummat Diprediksi Cuma Jadi Penggembira di Pemilu 2024
Anggota Watimpres Bidang Kesejahteraan itu juga mengucapkan terima kasih atas respons langsung Gubernur WH terhadap kawasan industri.
Termasuk, kawasan industri strategis di Banten Barat untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.
“Masyarakat Banten perlu kita edukasi dengan tata kehidupan baru."
Baca juga: Kalah di Tingkat Banding, Rizieq Shihab Tetap Dihukum 4 Tahun Penjara dalam Kasus Hasil Tes Swab
"Semoga pandemi Covid -19 segera berlalu dan kita semua selamat melewati pandemi ini,” harapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Banten dr Ati Pramudji Hastuti serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten Tabrani.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 203.060 orang per 30 Agustus 2021, dan sebanyak 132.491 orang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 24 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 846.900 (21.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 675.840 (16.8%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 464.219 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 375.165 (9.4%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 146.989 (3.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 145.863 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 127.397 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 120.491 (3.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 103.508 (2.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 102.167 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 90.717 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 84.750 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 63.743 (1.6%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 57.494 (1.4%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 57.075 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 51.522 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 45.184 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 45.040 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 42.295 (1.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 40.114 (1.0%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 34.346 (0.9%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 31.544 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 31.334 (0.8%)
ACEH
Jumlah Kasus: 30.659 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 30.497 (0.8%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 27.148 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 24.954 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 22.078 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.901 (0.5%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 19.329 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.232 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.517 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 11.243 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 10.911 (0.3%). (*)