Kapolri Sampai Harus Terbitkan Telegram Agar Anggotanya Tak Reaktif Hadapi Pengkritik Jokowi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya tidak reaktif menyikapi penyampaian aspirasi masyarakat.

Editor: Yaspen Martinus
Twitter
Seorang pria di Blitar, Jawa Timur sempat diamankan polisi karena membentangkan poster saat Presiden Jokowi melintas, Selasa (7/9/2021). 

"Ini kita sampaikan kepada jajaran agar dipedomani dan dilaksanakan dengan baik," terangnya.

Jokowi Berterima Kasih kepada Peternak Ayam yang Bentangkan Poster

Suroto, peternak ayam di Blitar, Jawa Timur yang membentangkan poster di depan Presiden Jokowi, diundang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Suroto mengaku kaget dan tidak percaya diundang ke Istana, karena telah membentangkan spanduk saat Presiden melakukan kunjungan kerja.

"Undangan kemarin pagi jam 8, jadi mendadak, kita ndak tahu."

Baca juga: Satu Jam Mengudara, Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Papua, Angkut Bahan Bangunan dan Sembako

"Ah ini pasti bohong, ternyata ya betul-betul (diundang)," kata Suroto usai pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut, Suroto mengaku Presiden Jokowi berterima kasih kepadanya atas aksi tersebut.

Presiden berterima kasih karena dengan adanya aksi tersebut, bisa mengetahui persoalan yang ada di bawah.

Baca juga: Varian Mu Dikabarkan Terdeteksi di Malaysia, Pemerintah dan Masyarakat Diminta Jangan Kecolongan

Saat Presiden melintas di Jalan Moh Toha Blitar, Selasa (7/9/2021), Suroto membentangkan poster bertuliskan "Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar. Telur murah."

Akibat aksinya tersebut, Suroto diamankan petugas kepolisian sebelum kemudian dilepaskan.

"Kalau ndak ada kamu yang membentangkan poster, saya ndak akan tahu kondisi di bawah."

Baca juga: Peternak Ayam yang Bentangkan Poster Saat Kunjungan Presiden di Blitar, Dundang Jokowi ke Istana

"Karena laporan anak buahnya ndak nyampe ke atas," kata Suroto menirukan pernyataan Presiden.

Suroto mengatakan, dalam pertemuan itu, ia menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden karena telah melakukan aksi tersebut.

Ia hanya ingin menyuarakan kondisi peternak ayam petelur yang kian terjepit, karena mahalnya harga jagung sebagai pakan ayam, sementara harga jual telur murah.

Baca juga: Beredar Kabar SK Pemberhentian 57 Pegawai KPK Tak Lulus TWK Sudah Diteken, Ini Kata Firli Bahuri

"Kita produksi telur saja. seumpama 100 persen itu masih rugi, masih rugi."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved