Gus Iqdam Dapat Pemberlakuan Tak Enak, Ini Klarifikasi Tim Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta

Tim imigrasi bandara Soekarno-Hatta memberikan tanggapan mengenai  pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh Muchamad Iqdam Cholid Ridlo.

|
tangkapan layar rekaman cctv
pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) di area Tempat Pemeriksaan Imigrasi Soekarno-Hatta. 

Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Tim imigrasi bandara Soekarno-Hatta memberikan tanggapan mengenai pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) di area Tempat Pemeriksaan Imigrasi Soekarno-Hatta.

Kepala kantor imigrasi kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto dalam keterangannya menyampaikan sejumlah keterangan.

Kata Tito, berdasarkan rekaman CCTV dan pemeriksaan internal terhadap pegawai yang bertugas pada tanggal 15 September 2023, rombongan Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) terdiri dari empat pria, dan satu wanita bertolak menuju Taiwan menggunakan maskapai China Airlines (CI762) tujuan Cengkareng ke Taiwan.

Baca juga: Sosok Gus Iqdam, Ulama Muda yang Dapat Perlakuan Tidak Baik dari Petugas Imigrasi Bandara Soetta

Lalu, pukul 14:07:58, Gus Iqdam beserta satu wanita bernama Nilatin Nihayah diperiksa di konter pemeriksaan nomor 6.

Keduanya diperiksa oleh petugas imigrasi berinisial LK bukan Afwan sebagaimana disampaikan oleh Gus Iqdam

Total pemeriksaan imigrasi keduanya berlangsung sangat lancar dan tanpa kendala selama durasi 2 menit 20 detik.

Kemudian, tiga orang lainnya yang pada kesempatan pertama tidak diketahui sebagai rombongan Gus Iqdam, atas nama Muhammad Ilham Burhanudin, Muchamad Danuarta Difarolly, dan Dhahlan Efendi diperiksa melalui konter 7 dan berlangsung lebih lama. 

Diketahui, ketiga calon penumpang ini tidak dapat menjelaskan rencana perjalanan secara jelas dan lengkap kepada petugas Imigrasi. 

Ketiganya sempat memberikan keterangan untuk bekerja, padahal visa yang digunakan adalah visa kunjungan.

rekaman CCTV dan pemeriksaan internal terhadap pegawai yang bertugas pada tanggal 15 September 2023, rombongan Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) terdiri dari empat pria, dan satu wanita.
rekaman CCTV dan pemeriksaan internal terhadap pegawai yang bertugas pada tanggal 15 September 2023, rombongan Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) terdiri dari empat pria, dan satu wanita. (tangkapan layar rekaman cctv)

Mengetahui hal tersebut, petugas kemudian melakukan wawancara secara mendalam.

Lalu, pada pukul 14:11:12 WIB, petugas memanggil Gus Iqdam untuk menghampiri konter 7 dan memberikan penjelasan kepada petugas Imigrasi, bahwa ketiganya merupakan rombongan dengan tujuan dan keperluan yang sama.

Baca juga: Kronologi Lengkap Pemeriksaan Gus Iqdam di Bandara Soekarno-Hatta oleh Pihak Imigrasi

Sembari menunggu dokumen tiket pulang dan akomodasi dapat ditunjukkan, petugas memanggil supervisor yang bertugas untuk melakukan pengecekan lebih jauh.

Kemudian, rekaman CCTV menunjukkan, pada pukul 14:17:23 Gus Iqdam dengan sengaja mengambil foto konter pemeriksaan imigrasi nomor 7 dengan menggunakan telepon genggamnya.

Supervisor imigrasi yang sedang melakukan pengecekan mendalam di konter tersebut kemudian menegur Gus Iqdam dan memberikan penjelasan tentang larangan pengambilan gambar di area imigrasi. 

Lalu, supervisor meminta Gus Iqdam untuk menghapus foto di telepon genggamnya. Gus Iqdam tidak berkeberatan dengan hal tersebut serta meminta maaf atas kejadian tersebut.

Tito menjelaskan, berdasarkan pada kronologi, tidak ada kendala dalam pemeriksaan Gus Iqdam sebagaimana yang beredar. 

Menurutnya, pemeriksaan berjalan sesuai standar pemeriksaan imigrasi dengan rata-rata waktu satu menit per penumpang.

Adapun wawancara mendalam pada tiga orang rombongan Gus Iqdam di konter 7 dilakukan untuk mengantisipasi potensi tindak pidana perdagangan manusia (TPPM). 

Kata Tito, hal ini sebagai bentuk perlindungan kepada WNI yang hendak pergi ke luar negeri.

Adapun wawancara merupakan salah satu prosedur pemeriksaan keimigrasian yang tak terpisahkan terhadap warga negara Indonesia, untuk memperoleh keyakinan terhadap pemegang paspor.

Hal ini diatur di dalam Pasal 34 Permenkumham RI Nomor 44 Tahun 2015 tentang tata cara pemeriksaan masuk dan keluar wilayah Indonesia di tempat pemeriksaan imigrasi

Katanya, setiap orang yang menjalani pemeriksaan keimigrasian wajib mematuhi tata tertib.

Tata tertibanya antara lain dilarang mengambil gambar dan menggunakan telepon genggam sebagaimana diatur di dalam Pasal 140 Permenkumham Nomor 44 Tahun 2015.

Tito menjelaskan kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta berkomitmen memberikan pelayanan keimigrasian yang profesional dengan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku.

rekaman CCTV dan pemeriksaan internal terhadap pegawai yang bertugas pada tanggal 15 September 2023, rombongan Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) terdiri dari empat pria, dan satu wanita.
rekaman CCTV dan pemeriksaan internal terhadap pegawai yang bertugas pada tanggal 15 September 2023, rombongan Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) terdiri dari empat pria, dan satu wanita. (tangkapan layar cctv pemeriksaan Gus Iqdam)

Sebelumnya, Gus Iqdam pengasuh Majelis Sabilu Taubah menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya saat dirinya hendak ke Taiwan.

Pengalaman itu didapat pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar ini dari petugas imigrasi di Bandara Soekarno Hatta.

Gus Iqdam merasa mendapat perlakuan buruk dari petugas imigrasi itu. 

"Namanya saya ingat Afwan atau Ikhwan, pertama sebelumnya enak, paspor kita itu distempel semua." ujar Gus Iqdam dalam rekaman video live yang beredar.

"Tiba-tiba ada satu petugas Imigrasi Jakarta menayakan Gus Iqdam dengan nada ketus."

"Mau kemana ini," kata Gus Iqdam sembari menirukan pertanyaan petugas Imigrasi.

"Ngapain ke Taiwan" ujar petugas Imigrasi.

Gus Iqdam kemudian menjawab pertanyaan dari petugas Imigrasi itu dengan tenang.

"Kunjungan kerja" kata Gus Iqdam.

 Tak berhenti di situ, petugas Imigrasi kembali bertanya dengan nada seakan-akan ketus kepada Gus Iqdam.

"Pulangnya kapan, yang lainne biasa kancane, cuman Akhwan (Petugas Imigrasi) seng macak gak biasa," tutur Gus Iqdam menirukan suara petugas imigrasi.

Petugas Imigrasi itu kemudian menanyakan lagi dengan nada ketus ke Gus Iqdam.

"Kemarin sudah ke sini toh kamu".

Gus Iqdam mulai terpancing kesal dengan pertanyaan petugas Imigrasi yang menanyai Gus Iqdam dengan nada ketus.

"Loh kapan iki, belum saya ke sini baru ini," jawab Gus Iqdam dengan nada tenang.

Usai mendengar pengalaman Gus Iqdam dapat pelayanan kurang baik dari petugas Imigrasi Soekarno Hatta, warganet buru-buru mencari petugas itu.

Tak hanya itu, netizen berharap ke depan petugas Imigrasi bisa memberikan pelayanan yang baik agar pengalaman buruk yang dialami Gus Iqdam tak kembali terjadi.

Profil Gus Iqdam

Lalu siapa Gus Iqdam itu, pria yang memiliki nama Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam merupakan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.

Gus Iqdam lahir di Blitar pada 27 September 1994.

Ia adalah pendakwah muda Nahdlatul Ulama dan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.

Namanya dikenal karena cerahamnya mendapuk anak-anak punk.

Gus Iqdam merupakan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada 2018 yang awalnya hanya memiliki 7 jemaah dan kini memiliki ku puluhan ribu jemaah.

Informasi pribadi Gus Iqdam

Lahir : 27 September 1994 (umur 28)

Indonesia Blitar, Blitar, Jawa Timur

Pasangan : Nilatin Nilayah

Anak : Ahmad Novel Zubaidi Al Munawwir

Orang tua : KH. Kholid (ayah), Hj Ny Lanratul Farida (ibu)

 Almamater :Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri

Sebagai seorang muballigh muda yang berasal dari Blitar, Gus Iqdam memiliki keunikan dalam berdakwah.

Gus Iqdam merupakan anak terakhir dari empat bersaudara pasangan KH. Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida.

Awalnya, Gus Iqdam belajar mengaji di Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri dibawah asuhan Muhammad Abdurrahman Kautsar atauGus Kautsar.

Masa kecil Gus Iqdam dihabiskan untuk belajar agama Islam.

Waktu kecil, ia belajar agama Islam dengan pamannya sendiri, KH. Dliyauddin Azzamzami.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.

Ibu Gus Iqdam juga merupakan anak salah satu kiai yang kharismatik, KH. Zubaidi Abdul Qofur beliau ini Mursid Torikoh di Jawa Timur.

Gus Iqdam pada tahun 2021 menikah dengan Aning Nilatin Nihayah, putri Almaghfurlah KH.

Thoha Widodo Zaini Munnawir dari Pondok Pesantren Lirboyo.

Setelah membentuk keluarga, Gus Iqdam dan istrinya, Ning Nila, diberkahi dengan seorang anak laki-laki yang diberi nama Gus Novel.

Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah

Gus Iqdam sengaja memberikan nama Mejelis Ta’lim dengan nama Sabilu Taubah yang artinya jalan taubat, sebab jamaah di dalamnya tidak hanya berfokus pada santri, orang berpengetahuan atau bahkan orang sudah tidak asing terhadap ilmu agama.

Melainkan banyak dari kalangan jamaah tersebut adalah orang-orang luar yang bahkan sama sekali tidak paham ilmu agama.

Gus Iqdam menghadirkan majelisnya sebagai tempat mengaji bagi orang-orang yang berideologi jalanan, marginal, dan kerap berurusan dengan dunia kriminal.

Dengan ciri khas dakwahnya yang lemah lembut, sopan dan lucu, gus Iqdam mencoba untuk mengajak mereka agar mau mengaji bersama-sama.

(TribunTangerang.com/TribunJateng.com/Jen)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved