INI 7 Kader Golkar yang Dinilai Berpeluang Besar Gantikan Azis Syamsuddin Sebagai Wakil Ketua DPR

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (25/9/2021) dini hari. KPK menahan Azis Syamsuddin terkait kasus dugaan korupsi pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara yang ditangani oleh KPK di Kabupaten Lampung Tengah.

TRIBUNTANERANG, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai ada beberapa nama kader Partai Golkar yang berpeluang menggantikan Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR.

Azis Syamsuddin ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dugaan pengurusan perkara di Lampung Tengah.

Qodari menyatakan, setidaknya ada 6 sampai 7 nama politisi Partai Golkar yang dapat menggantikan posisi Azis.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Jadi Sosok Penting Terbentuknya MIT Poso

"Nah, siapa saja nama-nama yang beredar, kalau saya melihat dan mendengar ya ada sekitar 6 sampai 7 nama lah," kata Qodari kepada Tribunnews, Minggu (26/9/2021).

Kandidat pertama, kata dia, Kahar Muzakir yang menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR.

Kemudian, politisi Adies Kadir yang merupakan Sekretaris Fraksi Golkar.

Baca juga: Komisi VI DPR Minta Erick Thohir Penuhi Hak Karyawan Sebelum Bubarkan 7 BUMN

Ketiga, kata dia, Melchias Markus Mekeng yang pernah menjadi bagian dari tim sukses Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Selanjutnya, jika melihat dari posisi kedudukan Azis Syamsuddin di DPR yang mengoordinir komisi bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), maka muncul nama Ahmad Doli Kurnia.

"Kemudian yang bidang politik juga adalah Ahmad Doli Kurnia Tandjung senior juga di Golkar," tuturnya.

Baca juga: PROFIL 7 BUMN yang Bakal Dibubarkan Erick Thohir, Salah Satunya Pernah Jadi Tempat Kerja Jokowi

Nama Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid juga diyakini akan menjadi kandidat pengganti Azis Syamsuddin.

Juga, Nurul Arifin yang notabene sering mendampingi Ketua Umum.

Terakhir atau kandidat ketujuh adalah Dito Ganinduto, yang kata Qodari merupakan orang dekat Airlangga Hartarto.

Baca juga: Direktur RS PON: Tak Ada Hubungan Antara Pendarahan Otak dengan Vaksin Covid-19

"Memang yang paling sulit menurut saya adalah soal kedekatan ya, karena itu kan subjektif Pak Airlangga."

"Dan boleh dibilang cuma Pak Airlangga sendiri yang tahu," paparnya.

Qodari menyatakan setidaknya ada tiga kriteria yang harus dimiliki politisi Partai Golkar untuk menggantikan Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR.

Baca juga: 85 Kader Partai Golkar Punya Peluang Sama Jadi Wakil Ketua DPR Gantikan Azis Syamsuddin

"Jadi kalau pertanyaannya siapa pengganti Azis Syamsudin, pertama-tama menurut saya harus memenuhi 3 kriteria," terang Qodari.

Kriteria pertama, kata Qodari, mengenai kedekatan dan kepercayaan dari Ketua Umum Partai Golkar.

Sebab, kata dia, yang mempunyai hak untuk menentukan siapa yang akan menempati kursi Wakil Ketua DPR adalah Ketua Umum Partai, dalam hal ini Airlangga Hartarto.

Baca juga: Dua Kadernya di DPR Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Partai Golkar Prihatin

"Jadi Ketua Umum ini punya hak prerogatif ya menurut saya mengenai calon wakil ketua DPR," ucapnya.

Atas dasar itu, kata dia, anggota fraksi yang memiliki kedekatan atau yang dipercaya oleh Ketua Umum Partai Golkar, berpeluang paling besar menggantikan Azis Syamsuddin.

"Karena itu siapa yang dekat atau dipercaya oleh Ketua Umum itu peluangnya paling besar."

Baca juga: Partai Golkar Bakal Berikan Bantuan Hukum dan Kawal Kasus Azis Syamsuddin

"Karena partai ekspresi politiknya paling nyata, paling jelas itu di DPR, kalau di eksekutif kan itu ranahnya presiden ya."

"Jadi di DPR lah itu kemudian partai itu bisa ekspresi secara maksimal, pertama," sambung Qodari.

Kriteria selanjutnya, kata Qodari, terkait rekam jejak dari anggota fraksi.

Baca juga: Bareskrim: Calon Tersangka Penganiaya Muhammad Kece Ada 6 Orang

Hal itu didasari pada posisi Azis Syamsuddin kala menjadi Wakil Ketua DPR, membidangi Politik, Hukum dan Kemanan (Polhukam).

Oleh karenanya, kata dia, anggota fraksi yang memiliki pengalaman di bidang tersebut diyakini akan diprioritaskan untuk menempati kursi Wakil Ketua DPR.

"Ya kalau beda bidang tertentu harus melakukan adaptasi yang cukup panjang, bisa berhasil bisa tidak begitu.

Baca juga: Azis Syamsuddin Mengundurkan Diri dari Posisi Wakil Ketua DPR, Golkar Siapkan Penggantinya

"Tapi kalau memang latar belakangnya sudah sesuai, saya kira ya potensi makin besar begitu," ulasnya.

Kriteria terakhir, kata Qodari, harus komunikatif dan aktif serta memiliki komunikasi yang baik dengan pihak eksternal dan berbagai kalangan.

Karena, kata dia, Wakil Ketua DPR membawahi atau mengoordinir seluruh komisi terkait, dalam hal ini bidang Polhukam.

Baca juga: Divonis 4 Bulan 15 Hari Penjara Atas Kasus Senjata Api Ilegal, Kivlan Zen: Dendam Politik Wiranto

"Dia kemudian juga harus berkoordinasi dengan para wakil ketua DPR lainnya, termasuk juga dengan Ketua DPR, jadi harus orang yang lincah,."

"Komunikatif dan silaturahminya baguslah, kira-kira begitu," urainya.

Punya Peluang Sama

Partai Golkar segera menyiapkan sosok pengganti Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR.

"Saya bilang, dalam waktu dekat."

"Artinya secepat-cepatnya (mencari pengganti Azis)," kata Ketua DPP Partai Golkar Adies Kadir di Kantor Fraksi Partai Golkar, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (25/9/2021).

Baca juga: Bawa-bawa Ahok, Kuasa Hukum Napoleon Bilang Penghina Agama Pasti Babak Belur Kalau Masuk Penjara

Terkait sejumlah nama yang muncul untuk mengantikan posisi Azis Syamsuddin, Adies pun enggan memperjelasnya.

Menurutnya, seluruh kader yanga ada di Fraksi Partai Golkar memiliki kualitas yang baik.

Sehingga, seluruh kader memiliki peluang yang sama untuk menempati posisi pimpinan DPR tersebut.

Baca juga: Ali Kalora Ditembak Mati Densus 88 Saat Hendak Ambil Logistik dari Warga

"Di Partai Golkar semua kader mempunyai kans, siapa pun punya kans untuk menduduki jabatan tersebut."

"Kami punya 85 orang, semua punya kans menduduki jabatan tersebut," jelas Adies.

Sekretaris Fraksi Golkar DPR ini juga nenyebut, keputusan resminya ada di tangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Dan hal ini adalah hak prerogatif dari Ketum Partai Golkar," tegas Adies. (Rizki Sandi Saputra)