Ledakan di Pamulang

Agus Korban Ledakan Elpiji Pamulang Dirujuk ke RSUD Tarakan, Alami Gejala Komplikasi Luka Bakar

Saat dirujuk pasien kondisinya masih sadar, tapi tanda-tanda vitalnya sudah mulai memperlihatkan adanya komplikasi

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
ALAMI GEJALA KOMPLIKASI- Wakil Direktur Medis RS Hermina Ciputat, dr. Intan Nurhayati saat diwawancarai awak media di RS Hermina, Jalan Ciputat Raya, Kota Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (13/9/2025). Agus, satu dari empat pasien luka bakar dirujuk ke RSUD Tarakan, Gambir Jakarta Pusat. 

"Kami telah melakukan pendataan, ada puluhan warga yang mengungsi di musala terdekat, tetangga maupun keluarga mereka untuk sementara waktu," ucap Pilar.

Pemkot Tangsel bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Baznas juga telah menyalurkan bantuan logistik bagi pengungsi, mulai dari makanan, kebutuhan bayi, hingga pakaian.

Dinas kesehatan pun ikut sera memeriksa kondisi puluhan warga yang mengungsi secara berkala. Pasalnya terdapat 10 bayi di bawah lima tahun atau balita menjadi korban ledakan misterius yang terjadi pukul 05.17 WIB kemarin.

"Kebutuhan bayi, kebutuhan anak seperti popok, pakaian dan susu sudah kami salurkan bahkan untuk kebutuhan beberapa minggu ke depan," ungkapnya.

"Perihal makanan, kami sudah dirikan dapur umum di sini dan semua stakeholder sudah berkolaborasi untuk mempersiapkannya bagi warga," terangnya.

Kemudian Pemkot Tangsel juga telah berkoordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik.

Salah seorang korban luka yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Hermina Ciputat juga telah dijenguk, sembari memperbarui perkembangan warganya yang dirawat.

"Sudah dipastikan seluruh biaya perawatan korban ditanggung melalui BPJS dengan mekanisme pembiayaan yang tersedia," tegasnya.

"Kalaupun ada hal di luar itu, Pemkot Tangsel yang akan menyampaikan ke pihak rumah sakit karena yang utama adalah memastikan mereka mendapat perawatan secepatnya," jelas dia. 

Diberitakan sebelumnya, Tim Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri merampungkan proses olah TKP. Barang bukti berupa empat buah tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) berbagai ukuran dibawa dari 4 rumah yang mengalami kerusakan paling parah saat ledakan.

"Ada 1 tabung LPG ukuran 12 kg, kemudian tabung LPG 3 kg juga ada 3 buah, lalu selang regulator, satu buah kompor gas serta ada bahan-bahan yang sudah berbekas terbakar kami amankan, sementara itu saja," ujar Kasubdit Metalurgi Forensik Puslabfor Polri, Kompol Heriyandi.

Seluruh barang bukti tersebut diamankan ke Kantor Puslabfor Mabes Polri guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut demi mengungkap penyebab terjadi ledakan.

"Saat ini kami dalami untuk dilakukan pemeriksaan terhadap barang bukti," singkatnya.

Sementara itu Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya, Kompol Nofri menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyisiran pada empat rumah warga yang alami kerusakan paling parah.

"Jadi setelah kita lakukan sterilisasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan alat deteksi yang ada, tidak ditemukan adanya bahan peledak maupun alat peledak jenis bom," tutupnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved