Ujaran Kebencian

Tak Sebut Suku, Natalius Pigai Bantah Lontarkan Ujaran Rasisme kepada Jokowi dan Ganjar Pranowo

Dugaan ujaran rasisme itu membawa nama-nama Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo, dan masyarakat Jawa Tengah.

Editor: Yaspen Martinus
komnasham.go.id
Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai membantah melakukan ujaran kebencian rasisme. 

"Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan)." cuit Pigai lewat.

Beberapa pihak menyayangkan cuitan itu. 

"Itu tidak ada rasis itu. Itu hanya dua oknum yang namanya Jokowi dengan Ganjar, itu tidak ada rasis. Ke siapa rasisnya?"

"Mereka berasa dari Jawa Tengah itu aksioma. Matahari terbit dari timur itu aksioma. Jokowi dengan Ganjar dari Jawa Tengah itu aksioma. Enggak ada rasis di situ," jelas Pigai.

Bantah Disuruh Puan

Natalius Pigai membantah sebuah poster dengan pesan gambar Ketua DPP PDIP Puan Maharani, yang dinarasikan menggunakan jasanya untuk menyerang Ganjar Pranowo dan Jawa Tengah (Jawa Tengah).

Pigai membantah keras narasi itu dan telah membuat klarifikasi di akun Instagramnya.

Ia mengatakan hal itu hoaks dan sangat tidak benar dilakukan dirinya untuk menyerang Ganjar di media sosial.

Baca juga: Presiden KSPI Ungkap Partai Buruh Bakal Hidup Lagi dan Ikut Pemilu 2024, Pekan Depan Kongres

"Quo vadis Indonesia. Benar jadi salah, waras jadi tidak waras, hoaks jadi benar, benar jadi hoaks," ucap Pigai kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).

Meski mengaku dirinya tidak suka dengan PDIP, Pigai tetap menghargai Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani.

Terkait masalah cuitannya, ia mengatakan tidak pernah bertemu sama sekali dengan keduanya.

Baca juga: Dukung Pemerintah, Golkar Setuju Pemilu 2024 Digelar 15 Mei

"Saya tidak suka PDIP, tapi menghormati Ibu Mega, menghargai pribadi Ibu Puan. Seumur hidup tidak pernah ketemu bahkan salaman," akunya.

Atas beredarnya poster itu, Pigai menuding gambar itu dibuat oleh tim Ganjar untuk menjatuhkan dirinya.

Ia kembali menegaskan cuitannya tidak ada kaitan dengan PDIP atau Ganjar.

Baca juga: PKB Prediksi Pilkada Bisa Gagal Dihelat Jika Pemilu 2024 Digelar pada 15 Mei

"Kalau grup Ganjar mau main playing victim agar dapat simpati publik."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved