Elpiji 3 Kilogram Langka

Kebijakan Kementerian ESDM Larang Pengecer Jual Elpiji 3 Kilo Renggut Nyawa, Bahlil Minta Maaf

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melarang penjualan elpiji 3 kilogram oleh warung dan pengecer

Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
WARGA PROTES- Effendi (kiri) meluapkan emosi permasalahan gas LPG 3 kg ke Menteri Bahlil Lahadalia (kedua dari kanan) di Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (4/2).(TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Presiden Prabowo resmi meminta agar pengecer kembali berjualan elpiji 3 kilogram dan membatalkan larangan yang berlaku sebelumnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melarang penjualan elpiji 3 kilogram oleh warung dan pengecer.

Alasannya agar penyaluran gas subdisi tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh oknum yang mencari keuntungan.

Akibatnya, warga berbondong-bondong mengantri elpiji 3 kilogram di pangkalan sehingga mengakibatkan antrean yang mengular.

Warga merasa kesal karena harus mengantri lama sekedar untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.

Antrian panjang ini juga membuat warga Pamulang yang bernama Yonih (62) diduga meninggal dunia pada Senin (3/2/2025).

Dia diduga meninggal karena terlalu letih mengantre. Sebelum dinyatakan meninggal, korban sempat pingsan.

Menanggapi hal itu, menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahaladia meminta maaf atas tragedi yang dialami korban.

Baca juga: Warga Tangsel Meninggal Dunia Usai Mengantre Gas 3 Kg, Pemkot Bakal Evaluasi Soal Pendistribusian 

"Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan. Yang kedua adalah kita melakukan perbaikan," kata dia saat ditemui di Palmerah, Selasa (4/2/2025). 

Bahlil mengatakan, sistem distribusi elpiji 3 kg yang sempat bermasalah belakangan ini merupakan upaya penataan yang dilakukan pemerintah.

Penataan itu dilakukan untuk memastikan elpiji 3 kg didistribusikan merata kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Apa yang kita lakukan pagi ini dan malam ini sebagai respons, untuk kita pengin rakyat kita mendapatkan elpiji dengan baik dan gampang," tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, lansia perempuan itu berjalan kaki seorang diri untuk membeli elpiji 3 kg di agen yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.

Setelah mengantre selama kurang lebih satu jam, Yonih berhasil mendapat gas elpiji dan kembali ke rumah berjalan kaki.

Namun, dalam perjalanan pulang, Yonih sempat duduk di dekat tempat laundry untuk beristirahat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved