Aksi Terorisme
Densus 88 Ledakkan Bom 'Ibunya Setan' di Gunung Ceremai, Timbulkan Lubang Hingga Bikin Tanah Longsor
Tidak semua barang bukti TATP diledakkan oleh penyidik. Sebagiannya dibawa untuk dijadikan barang bukti.
Ahmad menjelaskan, bahan baku peledak ini memiliki daya ledak tinggi. Bahkan, bahan peledak ini dijuluki The Mother Of Satan.
"Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai The Mother Of Satan karena ledakannya yang dahsyat itu berada di Kaki Gunung Ceremai," jelasnya.
Ia menyampaikan, sejumlah TATP itu ditemukan di beberapa wadah terpisah.
Baca juga: Diduga Pasang Bendera HTI di Meja Kerjanya, Jaksa KPK Dilaporkan ke Jamwas Kejagung
Rinciannya, TATP di wadah toples berisi 10 kilogram, dan botol plastik ukuran 250 ml berisikan gotri.
Bahan baku peledak TATP tersebut dimasukan di 4 wadah tupperware, setengah botol air minum, hingga beberapa wadah lainnya.
"Selanjutnya, tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan."
Baca juga: Partai Demokrat Bilang Moeldoko Ngebet Jadi Presiden, Pernah Minta Jabatan Ketua Umum kepada SBY
"Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahysat," terangnya.
Ahmad mengatakan, tidak mudah mencari barang bukti tersebut.
Barang bukti itu ditemukan di lokasi tersembunyi di ketinggian 1450 MDPL.
Baca juga: Tak Sebut Suku, Natalius Pigai Bantah Lontarkan Ujaran Rasisme kepada Jokowi dan Ganjar Pranowo
"Tim pada akhirnya menemukan bahan peledak berupa TATP sebanyak 35 kilogram itu di ketinggian 1450 MDPL."
"Di sebuah lokasi tersembunyi dan sulit untuk dijangkau di seputaran Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sidangwangi, Majalengka, Jawa Barat," beber Ramadhan.
Ia menuturkan, lokasi itu ditemukan berdasarkan arahan dari pelaku yang juga narapidana kasus terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Imam Mulyana (31).
Baca juga: Dituding Dibayar Rp 100 Miliar untuk Gugat AD/ART Partai Demokrat, Yusril: Tidak Intelektual
Imam juga turut dilibatkan dalam pencarian.
"Tim Densus 88 Antiteror Polri bersama dengan tim Jibom Brimob Polda Jawa Barat, Infafis Polres Majalengka, tim Polres Majalengka, dan tim Lapas Sentul yang mengawal napiter Imam Mulyana melakukan pencarian."
"Seluruh tim membelah hutan yang lebat dengan rute yang tidak lazim selama berhari-hari."
Baca juga: Demi Efektivitas dan Efisiensi, Gerindra Setuju Pemilu 2024 Digelar pada 15 Mei