Elpiji 3 Kilogram Langka

Pasokan Langka, Warga Jakarta Barat dan Kelapa Dua Berburu LPG 3 Kilogram hingga ke Kota Tangerang

Saya tinggal di Kalideres, Jakarta Barat, tapi nyari gas 3 kg sampai ke daerah Cipondoh, karena enggak ada lagi yang jual di sekitar rumah

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
ANTRE GAS MELON- Emmy (60) warga Kabupaten Tangerang berburu gas LPG 3 kg hingga ke kawasan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/2/2025). Emmy yang warga Kelapa Dua Tangerang mencari gas elpiji hingga kota Tangerang.karena di sekitar rumahnya gas elpiji 3 kilogram habis.(TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro) 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPPONDOH- Kebijakan pemerintah yang tidak lagi mengizinkan penjualan LPG di pengecer atau warung kelontong membuat masyarakat di berbagai daerah kesulitan.  


Meskipun kebijakan itu dibuat agar masyarakat dapat membeli LPG sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), namun fakta di lapangan menunjukan pasokan gas berwarna hijau itu sulit ditemukan.


Termasuk di wilayah Jakarta dan Kabupaten Tangerang yang harus menempuh perjalanan melintasi kota demi menadapatkan gas LPG 3 kilogram (kg).


Tere misalnya, wanita berusia 36 tahun asal Jakarta Barat itu terpaksa membeli gas melon hingga ke kawasan Cipondoh, Kota Tangerang.


Pasalnya sejumlah warung atau penjual LPG 3 kg yang ada di sekitar rumahnya tidak lagi memiliki stok ketersediaan untuk dijual secara eceran ke masyarakat.


"Saya tinggal di Kalideres, Jakarta Barat, tapi nyari gas 3 kg sampai ke daerah Cipondoh, karena enggak ada lagi yang jual di sekitar rumah, semua warung saya tanyain pada kosong stoknya," ujar Tere kepada TribunTangerang.com, Senin (3/2/2025).

Respon Istana Soal Pengecer Boleh Jual Gas Elpiji 3 Kg Jika Jadi Agen Resmi: Agar Tepat Sasaran


Kemudian Tere menjelaskan, mulanya ia dan suaminya tidak ada niatan sama sekali untuk membeli gas melon tersebut hingga ke Kota Tangerang.


Sebab ia hanya mendatangi setiap warung yang ada di sekitar kediamannya secara satu persatu. Namun tak disangka, usahanya untuk membeli gas sudah sampai ke luar kota saat menyambangi setiap pedagang yang dirasanya menjual gas.


Hingga akhirnya ia melihat ke sepeda motor yang mengangkut tumpukan gas LPG 3 kilogram melintas di Jalan Raya Poris.

Baca juga: Ratusan Warga Cibodas Antre 5 Jam Lebih di Pangkalan Gas untuk Mendapatkan Elpiji 3 Kilogram


Kendaraan yang biasa disebut Viar itu pun ia ikuti hingga berhenti di sebuah pangkalan LPG 3 kg untuk mengambil stok ketersediaannya.


"Saya lagi muter-muter nyari warung di daerah Poris, terus gak sengaja lihat motor Viar lagi bawa stok LPG 3 kg banyak banget. Akhirnya saya ikutin motor itu yang ternyata pergi ke pangkalan untuk ngambil stok, baru akhirnya saya dapat setelah lebih dari dua jam mencari-cari," ungkapnya.


Senada dengan Tere, Emmy seorang lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun juga baru bisa membeli LPG 3 kg di Kota Tangerang.


Warga Bencongan Indah, Kelapa Dua, Kabupaten itu memerlukan waktu lebih dari 3 jam mengantre hanya untuk membeli gas subsidi tersebut.

Baca juga: Rahmat Kecewa Harus Mengantre Lama di Pangkalan Gas karena Aktivitasnya sebagai Ojol Terganggu


"Saya warga Kelapa Dua, nyari LPG 3 kg harus sampai ke daerah Cibodas karena deket rumah saya pada kosong semua stoknya," lanjut dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved