Elpiji 3 Kilogram Langka

Ratusan Warga Cibodas Antre 5 Jam Lebih di Pangkalan Gas untuk Mendapatkan Elpiji 3 Kilogram

Saya udah datang kesini untuk ikut antre dari tadi pagi, sampai siang ini belum juga kebagian gas LPG 3 kg. Mana belum makan sampai sekarang, sampai

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
ANTRE GAS MELON- Antrean panjang di pangkalan gas elpiji 3kg yang ada di Jalan Palem Bayam, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/2/2025). Warga kesulitan mendapatkan gas melon setelah pemerintah Sabtu (1/2/2025) melarang warung dan pengecer menjual gas subdsidi. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro) 

Laporan Wartawan,TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Ratusan warga mengikuti antrean untuk membeli gas LPG 3 kilogram (kg) di sejumlah pangkalan yang ada di Kota Tangerang.

Pasalnya stok ketersediaan gas subsidi tersebut tengah mengalami kelangkaan usai pemerintah menerapkan kebijakan larangan terhadap warung kelontong ataupun pengecer menjualnya kepada masyarakat.

Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com pada Senin (3/2/2025), lebih dari lima pangkalan gas elpiji 3kg dipadati oleh ratusan pembeli sejak pagi tadi.

Mereka rela menunggu lama agar bisa membeli gas LPG 3 kg baik untuk keperluan pribadi seperti memasak ataupun yang digunakan untuk berjualan.

Pada salah satu pangkalan gas LPG 3 kg Budi Setiawan misalnya, antrean panjang telah mengular sejak pukul 08.00 WIB. 

Bahkan panjang antrean pada pangakalan gas yang ada di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang itu mencapai lebih dari 100 meter.

Baca juga: Rahmat Kecewa Harus Mengantre Lama di Pangkalan Gas karena Aktivitasnya sebagai Ojol Terganggu

Warga yang mengantre tidak hanya diikuti oleh ibu-ibu, melainkan pria dewasa, hingga kalangan lanjut usia (lansi) juga ikut berjuang demi mendapat pasokan gas elpiji.

Mereka mengantre sambil menenteng tabung LPG berwarna hijau yang kerap disebut gas melon, serta selembar kertas yang merupakan fotokopi kartu identitas KTP.

Tidak sedikit warga yang membawa anak-anak mereka dengan penampilan apa adanya lantaran belum sempat berbenah seperti mandi ketika berangkat dari kediamannya masing-masing.

Bahkan ada warga yang rela mengantre sambil menyuapi makan putrinya dengan bubur hanya karena takut tidak kebagian pembelian gas lantaran telah menunggu lebih dari 5 jam lamanya.

Salah seorang ibu rumah tangga, Dewi mengaku telah datang untuk ikut dalam antrean sejak pukul 09.00 WIB. Namun hingga pukul 14.00 WIB, ia belum juga kunjung membeli gas berukuran 3 kg itu.

Baca juga: Warga Tigaraksa Mengular di Pangkalan Imbas Pembatasan Elpiji 3 Kg, Sempat Diwarnai Kekisruhan

"Saya udah datang kesini untuk ikut antre dari tadi pagi, sampai siang ini belum juga kebagian gas LPG 3 kg. Mana belum makan sampai sekarang, sampai lemas saya nungguinnya," ujar Dewi kepada TribunTangerang.com.

Lamanya proses pembelian gas tersebut disebabkan oleh stok ketersediaan LPG yang hanya sedikit ketika diantarkan oleh kepada pihak pangkalan.

Sehingga jumlah warga yang mengikuti antrean tidak sebanding dengan pasokan tabung gas yang disetorkan untuk dijual kepada masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved