TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo mengungkapkan, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus dipilih oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi Wakil Ketua DPR, menggantikan Azis Syamsuddin.
"He eh (Lodewijk jadi Wakil Ketua DPR)."
"(Selain) itu ada pergantian Wakil Ketua Umum, dua."
Baca juga: INI 7 Kader Golkar yang Dinilai Berpeluang Besar Gantikan Azis Syamsuddin Sebagai Wakil Ketua DPR
"Yang menggantikan posisi Wakil Ketua Umum di bidang polhukam itu adalah Pak Adies," ungkap Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/9/2021).
Firman mengatakan, Airlangga segera menunjuk Lodewijk Paulus agar tak ada kekosongan di kursi Wakil Ketua DPR.
Selain itu, menurutnya Airlangga memiliki sejumlah pertimbangan dalam memilih Lodewijk.
Baca juga: IDAI Minta Pemerintah Segera Vaksinasi Covid-19 Anak Umur di Bawah 12 Tahun, Paling Telat Awal 2022
"Pertimbangannya yang terbaik lah, terbaik untuk semuanya."
"Karena partai kan harus bisa mereduksi kemungkinan internal jangan sampai ada faksi."
"Yang berkeinginan kan ada, kader-kader Golkar pada prinsipnya semuanya punya potensi peluang untuk menduduki jabatan itu," tuturnya.
Baca juga: Masih Penyelidikan, Belum Ada Tersangka di Kasus Dugaan Penggelapan Aset Kwarnas Pramuka
Firman mengatakan, kepastian terkait pengganti Azis sebagai Wakil Ketua DPR akan diputuskan dalam rapat pleno DPP Golkar, yang rencananya bakal digelar malam ini.
"Insyaallah nanti malem ada pleno DPP, seyogianya nanti malam Anda ke sana, langsung kepada ketua umum, banyak yang akan disampaikan," ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus dikabarkan menguat menjadi calon Wakil Ketua DPR, menggantikan Azis Syamsuddin yang mengundurkan diri usai menjadi tahanan KPK.
Baca juga: 137 Juta Penduduk Indonesia Laki-laki, Perempuan 134 Juta
Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Supriansa menyatakan, Lodewijk menjadi satu di antara beberapa nama yang menjadi pertimbangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato, untuk diajukan menjadi Wakil Ketua DPR.
Dia menilai, sosok Lodewijk bisa diterima oleh semua pihak.
"Pak Sekjen adalah bagian daripada yang memang menjadi perhatian tentu di Pak Ketua Umum."
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Jadi Sosok Penting Terbentuknya MIT Poso
"Karena memiliki kira-kira banyak kelebihan di antara banyak kelebihan yang dimiliki oleh beliau."
"Dan kader-kader lain juga memiliki kira-kira kemampuan yang sama dengan Pak Sekjen," kata Supriansa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/9/2021).
Supriansa mengatakan, selain Lodewijk, ada juga ada beberapa nama lain yang menjadi pertimbangan Ketum Golkar menjadi Wakil Ketua DPR.
Baca juga: Komisi VI DPR Minta Erick Thohir Penuhi Hak Karyawan Sebelum Bubarkan 7 BUMN
Namun, dia enggan menyebutkan siapa saja yang menjadi calon yang akan diajukan menjadi Wakil Ketua DPR.
Supriansa menegaskan, keputusan akhir pengganti Azis Syamsuddin di pimpinan DPR, ada di tangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Banyaklah kalau di Partai Golkar."
Baca juga: PROFIL 7 BUMN yang Bakal Dibubarkan Erick Thohir, Salah Satunya Pernah Jadi Tempat Kerja Jokowi
"Ya doakan semoga siapa nanti disebutkan dalam surat keputusan Bapak Ketua Umum Partai Golkar Pak Airlangga, maka itulah yang terbaik dari Golkar, terbaik untuk bangsa dan negara."
"Karena di Partai Golkar tanah tersentralisasi persoalan ini kita serahkan sepenuhnya kepada ketua umum."
"Untuk menentukan siapa yang bisa menempati posisi Pak Azis, semua tergantung Pak Ketua Umum," terangnya.
Punya Peluang Sama
Partai Golkar segera menyiapkan sosok pengganti Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR.
"Saya bilang, dalam waktu dekat."
"Artinya secepat-cepatnya (mencari pengganti Azis)," kata Ketua DPP Partai Golkar Adies Kadir di Kantor Fraksi Partai Golkar, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Bawa-bawa Ahok, Kuasa Hukum Napoleon Bilang Penghina Agama Pasti Babak Belur Kalau Masuk Penjara
Terkait sejumlah nama yang muncul untuk mengantikan posisi Azis Syamsuddin, Adies pun enggan memperjelasnya.
Menurutnya, seluruh kader yanga ada di Fraksi Partai Golkar memiliki kualitas yang baik.
Sehingga, seluruh kader memiliki peluang yang sama untuk menempati posisi pimpinan DPR tersebut.
Baca juga: Ali Kalora Ditembak Mati Densus 88 Saat Hendak Ambil Logistik dari Warga
"Di Partai Golkar semua kader mempunyai kans, siapa pun punya kans untuk menduduki jabatan tersebut."
"Kami punya 85 orang, semua punya kans menduduki jabatan tersebut," jelas Adies.
Sekretaris Fraksi Golkar DPR ini juga nenyebut, keputusan resminya ada di tangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Dan hal ini adalah hak prerogatif dari Ketum Partai Golkar," tegas Adies.
Langsung Ditahan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wakil Ketua DPR Muhammad Azis Syamsuddin (AZ) sebagai tersangka.
Politikus Partai Golkar itu dijerat dalam kasus dugaan suap terkait penanganan perkara di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
"Dengan telah dilakukannya pengumpulan berbagai bahan keterangan mengenai dugaan tindak pidana korupsi dimaksud."
Baca juga: Sudah Periksa 18 Saksi, Bareskrim Tak Lama Lagi Tetapkan Tersangka Penganiaya Muhammad Kece
"KPK melanjutkan ke tahap penyelidikan yang kemudian ditemukan adanya bukti permulaan yang cukup."
"Sehingga KPK sejak awal September 2021 meningkatkan status perkara ini ke penyidikan."
"Dengan mengumumkan tersangka AZ," ucap Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/9/2021) dini hari.
Baca juga: Pastikan Rizieq Shihab Tak Suruh Maman Suryadi Bantu Aniaya M Kece, Kuasa Hukum: Tidak Ada Urusannya
Azis diduga KPK menyuap eks penyidik KPK AKP Stepanus Robin Pattuju dan advokat Maskur Husain.
Tujuannya, menghentikan perkara yang melibatkan Azis dan kader Golkar yang pernah menjabat mantan Wakil Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Aliza Gunado.
Suap yang diterima Robin dan Maskur dari Azis dilakukan secara bertahap, yaitu Rp 200 juta, 100.000 dolar AS, 17.600 dolar Singapura, dan 140.500 dolar Singapura.
Baca juga: BEM SI Ancam Gelar Unjuk Rasa Jika dalam Waktu 3 Hari Jokowi Tak Angkat 56 Pegawai KPK Jadi ASN
Atas perbuatannya tersebut, AZ disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Perubahan Atas UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Azis dijemput paksa oleh penyidik KPK pada Jumat (24/9/2021) malam.
Baca juga: Komisi I DPR Sebut Pejabat Tinggi di Papua Biayai KKB, Kasih Uang dan Senjata Hingga Pelatihan
Azis Syamsuddin langsung diperiksa saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan akan profesional dalam memeriksa Azis.
Masyarakat diminta bersabar menunggu hasil pemeriksaan.
Baca juga: Soal Status Hukum Azis Syamsuddin, Golkar: Mari Kita Kedepankan Asas Praduga Tak Bersalah
"Kita kerja profesional."
"Pada saatnya kami akan memberikan penjelasan kepada publik," ujar Firli.
Firli juga memastikan hak Azis Syamsuddin sebagai terperiksa dipenuhi.
Baca juga: Sisa Empat Teroris MIT Poso Masih Punya Senjata, Peluru, dan Bom Rakitan
Dia menjamin tidak akan ada yang dizalimi selama pemeriksaan berlangsung.
Pantauan Tribunnews, Azis tiba sekitar pukul 19.53 WIB.
Dia terlihat menggunakan baju batik lengan panjang kelir kuning.
Baca juga: Simpan Senjata Api dan Amunisi Ilegal, Kivlan Zen Divonis 4 Bulan 15 Hari Penjara
Azis ogah bicara saat tiba di Gedung Merah Putih KPK.
Dia bahkan menghindari wartawan setibanya di KPK.
Azis Syamsuddin memilih langsung masuk kantor KPK, lalu naik ke lantai 2 untuk menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Banding Meski Cuma Divonis 4 Bulan 15 Hari Penjara, Kivlan Zen: 100 Persen Saya Tidak Bersalah
KPK sebelumnya menemukan posisi Azis Syamsuddin.
Hal itu disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri.
"AS (Azis Syamsuddin) sudah diketahui."
Baca juga: Hari Ini dan Besok Bareskrim Gelar Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Muhammad Kece
"Alhamdulillah sudah ditemukan, rumahnya ditemukan," kata Firli saat dikonfirmasi, Jumat (24/9/2021) malam.
Dari informasi yang dihimpun, Azis ditemukan KPK di rumah pribadinya yang beralamat di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Kini, tim penyidik tengah membawa Azis ke Gedung Merah Putih KPK.
Baca juga: Tahun Ini 308 Perguruan Tinggi Swasta Bakal Merger
"Yang bersangkutan kami persilakan mandi dan persiapan dulu."
"Sambil menunggu penasihat hukum. Tes swab antigen negatif," ungkap Firli.
Penjemputan paksa dilakukan untuk mengklarifikasi alasan Azis yang menyebut dirinya tidak bisa datang karena sedang isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 24 September 2021: Suntikan Pertama 84.863.899, Dosis Kedua 47.708.141
"KPK mengonfirmasi dan melakukan pengecekan kesehatan yang bersangkutan," ucap Ketua KPK Firli Bahuri.
Firli mengatakan pihaknya tidak mau langsung percaya Azis sedang isoman, karena sempat berinteraksi dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Keterangan Azis dibutuhkan untuk mendalami perkara.
Baca juga: Mengaku Sedang Isolasi Mandiri, Azis Syamsuddin Minta Diperiksa KPK pada 4 Oktober 2021
KPK membawa tim medis untuk memastikan Azis bebas dari paparan Covid-19.
Setelah dicek, Azis dinyatakan nonreaktif Covid-19 dan langsung dibawa ke Gedung Merah Putih KPK.
"Sehingga bisa dilakukan pemeriksaan oleh KPK," cetus Firli. (Chaerul Umam)